Senin, 20 Oktober 2014

Tapak Liman (elephantopus scaber)



Tapak Liman (elephantopus scaber)

Tumbuhan tapak liman mempunyai daun mirip daun lobak, tapi agak kaku. Daun tumbuhan ini berbulu kasar dan bertangkai daun bundar memanjang dengan kedua sisinya bergelombang. Letak tumbuh daunnya hamper rata dengan permukaan tanah. Tangkai bungannya berdiri tegak, bergagang panjang dan bercabang, bunganya tunggal dan berwarna ungu, serta daun mahkota berbentuk bintang tiga.

Tanaman ini dijuluki Viagra Jawa karena kemampuannya memicu hormon kaum Adam. Ini disebabkan tapak liman mengandung stigmaterol yang membentuk hormon progesteron, memacu gairah pria, dan melancarkan peredaran darah. Penggunaan tapak liman adalah untuk berbagai penyakit biasanya dilakukan dengan cara pengobatan dalam, yaitu dengan cara meminum air dari hasil rebusannya. Lebih menarik lagi dari daun ini adalah hampir seluruh anggota atau struktur tumbuhan ini, baik akar, batang, dan tentunya daunnya sendiri bisa digunakan sebagai obat untuk beberapa penyakit.

Daun pada tumbuhan ini mengandung zat semacam glukosida. Ekstrak daun berkhasiat sebagai antibiotik terhadap Staphylococcus, dan pada daunnya juga telah ditemukan suatu zat pahit dan glikosid berupa kristal putih.Menurut farmakologi China, tapak liman yang mempunyai rasa pahit, pedas, dan menyejukkan ini berkhasiat sebagai  

1.    penurun panas antibiotika, anti radang, peluruh air seni, menghilangkan pembengkakan serta menetralkan racun,. Daun tapak liman mengandung epifrielinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-l-ol, dotriacontan-l-ol, lupeol acetat, deoxyelephantopin, dan isodeozyelephantopin, sedangkan di bagian bunganya terdapat kandungan luteolin-7-glucoside.  Senyawa deoxyelephantopin inilah yang merupakan senyawa antitumor, penghilang radang akibat bakteri, antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus, penyebab keputihan.
Kandungan dalam  daun tapak liman sangat bermanfaat bila di jadikan obat herbal  bagi  tubuh , dengan  cara yang benar dan  penggunaan yang tepat maka  kandungan tersebut dapat diterima oleh tubuh dengan baik,  meskipun  tapak liman  seolah seperti hama tanaman , lebih efektif dan efesien bila  pemanfaatan dan pemeliharaanya di kelola dengan baik , bila anda mempunyai lahan kosong sedikit di pekarangan rumah anda,  tapak liman nampaknya  bisa diandalkan di lahan kosong anda  dan dapat digunakan sebagai  tabungan obat herbal untuk anda.
2.    Berkhasiat untuk mengobati orang yang terkena lesu darah . gejalanya orang yang terkena lesu darah adalah jika berdiri setelah lama jongkok pandangan suka berkunang-kunang. Cara penggunaannya yaitu dengan cara memetik beberapa helai daunnya, lalu mencucinya bersih, kemudian direbus. Air 3 gelas dikeringkan menjadi 2 gelas. Setelah air godokan itu dingin, disaring lalu diminum sebagai obat penambah darah, diminum dua kali sehari, pagi dan sore hari setelah makan.

BAGIAN YANG DIPAKAI:
                  Seluruh tanaman, cuci, keringkan.


Sumber : buku Kenalilah Tumbuhan Obat
Penulis  : T. Muchtar Naesin 
Sumber : http://sehatnaturaldenganherbal.blogspot.com/2014/04/khasiat-daun-tapak-liman-untuk.html


NANANGKAAN (euphorbia hirta)



NANANGKAAN (euphorbia hirta)


Di daerah pemukiman baru biasanya banyak kita temukan tumbuhan seperti nanangkaan/gendok anak/patikan kebo (euphorbia hirta). Tumbuhan tersebut mudah untuk kita kenali. Tumbuhan itu tumbuh merayap di celah bebatuan atau tumbuh tegak diantara tumbuhan lainnya. Tinggi tumbuhan itu mencapai 0,5 meter, tetapi yang sering kita dapat hanyalah sekitar satu jengkal.
Batangnya pendek berbuku-buku, daunnya saling berhadapan, berbentuk bulat telur, bergerigi halus pada kedua sisinya, dan pada bagian tengahnya terdapat noda berwarna nila. Buah dan bunganya terdapat pada ketiak setiap tangkai daun dan terletak menopang diatas batang. Tumbuhan itu berkembang biak melalui biji.
Banyak orang menggunakannya untuk ramuan obat, seperti daunnya yang telah kita cuci, dan ditumbuk halus dapat kita gunakan untuk mengobati luka tersayat pada kulit atau dapat mempercepat masaknya  penyakit bisul, dengan cara menempelkan tumbuhan nanangkaan pada permukaan bisul, tetapi jangan menutupi permukaan mata bisul, sehingga cepat pecah.
Namun, khasiat tumbuhan ini tidak hanya terbatas itu saja. Patikan kebo mempunyai sifat anti inflamasi (anti radang), diuretic (peluruh kencing) dan anti pruritic (menghilangkan gatal)
Kandungan kimiawi yang sudah diketahui dari patikan kebo antara lain, taraxerol, friedlin, betha amyrin, betasitosterol, beta eufol, euforbol, triterpenoid, tirukalol, eufosterol, hentriacontane, flavonoid, tanin, elagic acid.
beberapa penyakit yang bisa di obati dengan Nanagkaan/Gendong Anak/Patikan Kebo adalah:

Disentri. Patikan kebo 15 - 24 gram ditambah gula pasir (bila berdarah) atau gula enau (bila berlendir), tambah air secukupnya, ditim, minum.

Melancarkan kencing. Tanaman segar 30- 60 gram, tambah air secukupnya, rebus, minum 2 x sehari.

Bronkhitis. Ramuan:lumatkan herba Patikan Kebo segar yang belum berbunga 10 gram ditambah air secukupnya., setelah itu diperas. Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Lama pengobatan: Diulang selama 14 hari.

Abses payudara. Patikan kebo segar 60 gram ditambah 120 gram tahu putih, di tim, makan.

Thypus abdominalis. Herba segar 30 - 150 gram direbus dengan air secukupnya, 3 kali sehari.

Tinea pedis, eksim. Herba segar 90 gr ditambah 1/2 liter alkohol 70 %, direndam 3-5 hari, untuk cuci.

Radang ginjal ( Pyelitis, nephritis ). Tanaman kering 6-9gram atau segar 30 - 60 gram, rebus, minum.

Radang tenggorok. (TB88). Daun secukupnya, disedu dengan air panas, pakai untuk kumur-kumur.

Asma. 1 genggam daun patikan kebo kering, direbus dengan 2 - 3 gelas air mendidih, disaring dandiminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.

Radang kelenjar susu atau payudara bengkak. Satu genggam daun patikan kebo dan 2 sendok kedelai direbus dengan 3 - 5 gelas air mendidih, diminum 2 kali sehari 1 cangkir.
Radang Mata. tetesan getah tumbuhan ini dapat kita gunakan sebagai obat tetes mata

Sumber : buku Kenalilah Tumbuhan Obat
Penulis  : T. Muchtar Naesin
Sumber : http://boserkap.blogspot.com/2012/04/nanangkaangendong-anakpatikan-kebo.html